Kas berasal dari bahasa Inggris, cash, yang berarti tunai. Dalam akuntansi, kas diartikan uang tunai.
Dalam perusahaan, posisi kas ada dua: kas di brankas (cash in hand) dan kas di bank (cash in bank). Kas yang ada pada orang lain disebut piutang. Kas yang ada pada karyawan tanpa disetor kepada kasir disebut kas yang dikorupsi. Hehe...
Di Neraca sisi sebelah kiri, kas menempati posisi paling atas, menyusul bank dan seterusnya. Penempatan itu diurutkan berdasarkan tingkat likuiditasnya (kecepatan cairnya).
Ukuran kecepatan cairnya sederhana saja: kalau mau beli materai, lebih cepat pakai uang dari mana, dari kasir (brankas) atau dari bank? Tentu dari kasir.
Kalau ada perusahaan yang mengalami krisis likuiditas, itu dimaknakan perusahaan lagi krisis uang tunai.
Dalam pencatatan (jurnal), pertambahan kas dan bank dicatat di sebelah debit, sedangkan pengurangannya dicatat di sebelah kredit.
Ingat, kas bagi perusahaan ibarat darah bagi manusia, jadi harus dikelola sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar