Kamis, 14 Juni 2012

Akuntansi itu Tanggung Jawab Penuh

Bicara akuntansi maka kita bicara tentang tanggung jawab: tanggung jawab atas segala aktifitas yang kita lakukan (laporan laba-rugi) dan tanggung jawab atas semua fasilitas yang kita gunakan (laporan neraca). Bukan sekadar tanggung jawab biasa, tapi tanggung jawab yang bisa ditelusuri sejarahnya (bukti), bisa diukur nilainya (rupiah) dan manfaatnya (rasio), serta bisa dijamin kewajarannya (audited). Tanggung jawab ini kita sebut sebagai tanggung jawab bisnis: tanggung jawab pihak manajemen kepada pemilik perusahaan (owner), pemilik modal (investor), dan pemberi pinjaman (creditor).

Dalam perjalanannya, akuntansi juga menyuruh kita agar bertanggung jawab atas segala dampak sosial dan lingkungan yang terjadi di sekitar tempat kita beraktifitas (laporan keberlanjutan). Bukan sekadar tanggung jawab biasa, tapi tanggung jawab yang bisa dirasakan betul besar-kecil manfaatnya. Tanggung jawab ini kita sebut sebagai tanggung jawab sosial: tanggung jawab pihak manajemen kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

Tidak sampai di situ, akuntansi juga mencoba menyentuh perilaku manusia. Meskipun ilmu akuntansi perilaku belum menemukan bentuknya yang ideal, tapi tujuannya sangat jelas: menciptakan manusia-manusia yang bertanggung jawab.

Begitulah, akuntansi sedang berevolusi untuk menciptakan model tanggung jawab penuh dari sistem sampai manusianya. Model tanggung jawab yang dirasakan sangat cukup untuk memperbaiki negara ini. Semoga!