Senin, 06 Oktober 2014

Opportunity Cost

Pagi-pagi sekali, sebuah becak disenggol oleh sebuah mobil. Becak itu pun mengalami rusak ringan. Untuk memperbaiki becak itu, dibutuhkan waktu sehari penuh plus biaya perbaikan senilai Rp 100 ribu. Karena merasa bersalah, pengendara mobil pun memberi sang pemilik becak uang senilai Rp 100 ribu.

Apakah nilai Rp 100 ribu itu sudah sepadan? Jawabannya tidak. Kenapa? Karena sang pemilik becak tidak mempertimbangkan opportunity cost dalam perundingan dan putusan ganti ruginya dengan pengendara mobil.

Bagian mana yang dimaksudkan opportunity cost? Logikanya: seandainya becak tidak rusak, pemilik becak berkesempatan mencari penumpang selama sehari penuh kemudian memperoleh penghasilan. Nah, karena becak rusak dan harus diperbaiki sehari penuh, kesempatan mencari penghasilan itu pun hilang. Kesempatan yang hilang itulah yang dimaksud dengan opportunity cost.

Taruhlah, berdasarkan pengalaman, pemilik becak biasanya mendapatkan Rp 200 ribu dalam sehari penuh beroperasi maka seharusnya pengendara mobil harus membayar ganti rugi senilai Rp 300 ribu. Rinciannya: biaya perbaikan senilai Rp 100 ribu dan opportunity cost senilai Rp 200 ribu.

Siapa pun Anda, pebisnis atau bukan, jangan lupa untuk menilai dan menganalisa opportunity cost dalam setiap pengambilan keputusan Anda! Tapi menilainya yang wajar-wajar saja, jangan terlalu serakah. Hehe.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar